Tantangan Menulis Febuari Ceria PGRI, hari ke 5
Tantangan Menulis Febuari Ceria
PGRI, hari ke 5
DIBALIK PERLOMBAAN
Pagi itu
menjelang mempengeringati hari ulang
tahun PGRI di sekolah wali kelas setiap
kelas mengumumkan kepada siswa untuk membawa perlengkapan lomba lari dalam
karung, membawa sendok dan kelereng. Kegiatan akan dilaksanakan dua hari lagi,
siswa siswi harus mempersiapkan semuanya. Pengumuman usai disampaikan baik pada
siswa langsung maupun di grup orang per kelas.
Siang hari menjelang sore tiba-tiba handphone
saya berdering,”assalamuallaikum, ya ada yang bisa dibantu”, jawab saya kepada
wali murid yang minya pemjelasan terkait dengan persiapan kegiatan perrlombaan
dalam rangka menyambut hari ulang tahun PGRI. ‘ Baik ibu kegiatan akan
dilaksanakan dua hari lagi, anak-anak diminta membawa perlengkapan lomba di
hari perlombaan nanti,” saya mencoba menjelaskan kepada ibu salah satu siswa di
sekolah kami.
Hari ini
hari perlombaan pun tiba, siswa siswi sibuk dengan perlengkapanya masing. Dalam
kegiatan lomba ini semua guru terlibat dalam kepanitian, masing-masing
bertanggung jawab dengan bidangnya. Siswa-siswi sudah siap di lapangan menunggu
kepala sekolah membuka kegiatan yang dinanti-nanti siswa. “ Asslamualaikum,
anak-anak semua kegiatan kita pada hari semua sudah siap ikut? Dalam perlombaan
nanti kita harus sportif dan bertanggung jawab dengan tim kita masing-masing,
kekompakan dan kejujuran sangat diutamakan, dan kegiatan perlombaan ini ibu
buka dengan membaca lapaz bismillahirrohmanirrahim”, ujar kepala sekolah
membuka perlombaan hari ii.
Satu
persatu cabang perlombaan dilaksanakan, dan tiba saat final lomba lari dengan
karung, untuk peserta yang pertama adalah tim kelas satu dan tim kelas dua. “Perlombaan berikutnya siap-siap atas
nama Faikel kelas dua, Deno kelas 3,
Rasysd kelas 1.1..2..3…” suara panitia memulai perlombaan. Semua peserta pinal
bersemangat berlari menggunakan karungnya masig-masing. Kelihatan si Deno
unggul dari temannnya yang lain disul Faikel pada posisi kedua dan rasya ke
tiga. Malang tadapat ditolak tak jau dari garis finis Deno terjatuh tepat di
depan faikel. Ada rasa mengagum dari faikel anak yang selama ini paling banyak
bertanya dan suka menangis, Ketika melihat Deno lawannya berlomba jatuh faikel
bukan lari menuju garis tapi malah menolong mengangkat Deno yang jatuh.
Ternyata bagi Faikel membantu teman yang sedang kesusahan lebih utama daripada
menjadi juara, saya terpaku diam terpesona oleh karakter yang dimiilki Anandan
Faikel”anak luar biasa”.
Komentar
Posting Komentar