KONSEP BUKU NON FIKSI
Tema : Konsep Buku Non Fksi
Narasumber :
Musiin, M.Pd.
Moderator :
Yandri Novita Sari, S.Pd.
Hari/Tanggal : Rabu, 8 Februari 2023
Tidak ada
yang bisa menghalangi orang dari mati, tapi dengan menulis, ia masih memiliki
peluang untuk ‘hidup abadi’
(A Wan Bong,)
Assalamualaikum
Wr. Wb
Tidak
terasa kita telah memasuki pertemuan ke-14 dari 30 pertemuan. Hal ini berarti
beberapa gerbang lagi akan mengantarkan bapak ibu menuju terbitnya buku solo.
Ada beberapa yang saya stalking sudah memiliki banyak buku solo dan juga
antologi. Bisa dikatakan gelombang KBMN
28 tempat berkumpulnya para suhu. Dan saya yakin dan percaya gelombang KBMN 28
akan melahirkan lulusan terbanyak dari peserta KBMN sebelumnya. Energi positif
saling belajar dan antusias dari peserta KBMN 28 sangat luar biasa. Tentunya
akan banyak terbit karya buku solo yang tak kalah hebatnya. Kepintaran dalam
mengemas isi buku tentu menjadi poin penting,
bertujuan agar buku yang dihasilkan menjadi bermakna di setiap
lembarannya. Jika kita berbicara tentang
buku, maka penulis harus mengetahui
bagaimana konsep buku yang akan ditulis.
Selain
memiliki tujuan dan manfaat, konsep buku
juga menjadi strong why penulis agar karya buku yang sedang digarap bisa tuntas
baik berupa buku fiksi maupun buku nonfiksi. Jadi bagi seorang penulis
mengetahui konsep buku sangat penting karna berkaitan dengan pola yang akan
memudahkan proses penulisan buku Bapak Ibuk. Hal ini juga agar Bapak Ibuk
terhindar dari kemandekan ide atau bahasa kerennya terhindar dari virus
writer's block .
Bapak Ibu pada pertemuan malam ini kita akan mengupas
materi tentang Konsep Buku Nonfiksi bersama Ibu Musiin, M. Pd. Bu Musiin atau akrab dipanggil Bu Iin
merupakan guru Bahasa Inggris di SMPN 1 Tarokan Kediri kelahiran Kota Tahu
Takwa Kediri. Bu Iin juga merupakan peserta KBMN gelombang 8 yang berhasil duet
dengan Prof. Eko Indrajit, karya buku mayor beliau berjudul Literasi Digital
Nusantara Meningkatkan Daya Saing Generasi Muda Melalui Literasi.Selain menjadi
penulis, beliau juga Founder Organisasi Swadaya Masyarakat YAPSI dan juga
Founder PTIn Jaya. Kemudian juga tidak kalah hebatnya, alumni IKIP Negeri Malang ini juga berhasil
menempuh Short Course di SEAMEO RELC di Singapura pada tahun 2015.
Musiin atau biasa
dipanggil Bu Iin oleh orang-orang di sekitarnya memiliki hobi membaca buku,
menulis, travelling dan memasak. Ia
lahir di kota Tahu Takwa Kediri dan merupakan seorang guru Bahasa Inggris di
SMPN 1 Tarokan Kediri sejak tahun 1998 . Ia pertama kali masuk sekolah di tahun
1977 – 1983 di SDN Kras I Kediri. Kemudian setelah lulus melanjutkannya ke SMPN
Kras dari tahun 1983-1986 dan sekolah
lagi ke SMAN 4 Kediri lulus tahun 1989. Dari tahun 1989-1994. Ia melanjutkan ke
IKIP negeri Malang Jurusan Pendidikan Bahasa Inggris. Pendidikan Strata II
ditempuh di Universitas Negeri Surabaya Jurusan Pendidikan Bahasa dan Satra
mulai tahun 2006-2009.
Kecintaan akan profesi guru Bahasa Inggris
membawanya menempuh Short Course di SEAMEO RELC Singapura tahun 2015.
Pengalaman mengajar dimulai dari menjadi dosen pada tahun 1994 di STKIP PGRI
Jombang, STIE Dewantara Jombang dan tutor bagi pekerja asing di PT Chiel Jedang
Jombang. Di lingkungan dunia pendidikan, ia aktif menjadi tim pengembang mata
pelajaran Bahasa Inggris dan tim penilai angka kredit guru di tingkat Kabupaten
Kediri. Selain mengajar, Bu Iin juga founder organisasi swadaya masyarakat
YAPSI yang berdiri sejak tahun 1991.Organisasi ini bergerak dalam bidang
1.
Pemberdayaan ekonomi
masyarakat, khususnya UMKM bekerja sama dengan Bank Indonesia Surabaya.
2.
Pemberian bantuan pangan bagi masyarakat miskin, posyandu, anak
sekolah bekerja sama dengan World Food Program (UN-WFP) di wilayaj Surabaya,
Gresik dan Sidoarjo
3.
Pemberian bantuan susu bagi anak-anak SD bekerja sama dengan Susu
Ultra dam Departemen Pertanian Amerika
Serikat.
4.
Pelatihan Sekolah Ramah Anak
bagi guru-guru SD di Kabupaten Sampang bekerja sama dengan UNICEF.
5.
Pendidikan lingkungan dan
daur ulang sampah bekerja sama dengan Tetra Pak Indonesia dan TP UKS Propinsi
Jawa Timur.
6.
Pengadaaan perpustakaan kampung, dan toilet di kampung-kampung
Surabaya donasi dari UN WFP.
Untuk saat ini, Bu Iin juga bergabung
dalam Program Guru Penggerak menjadi Pengajar Praktik Angkatan 4 untuk Wilayah
Kabupaten Kediri. Dalam bidang kewirausahaan, Bu Iin merupakan founder PT In
Jaya yang bergerak di bidang ekspedisi untuk pendistribusian produksi Indomarco
dan Indolakto Pasuruan. Selain itu PT In Jaya merupakan pemasok bahan baku
tebu bagi pabrik gula di wilayah Madiun,
Malang dan Kediri. Sebagai penulis pemula, karya buku yang telah dihasilkan
adalah sebagai berikut:
1.
Digital Brochure Mengasah Kemampuan Menulis dan Jiwa Kewirausahaan
Gen Z
2.
Literasi Digital Nusantara. Meningkatkan Daya Saing Generasi Muda
melalui Literasi (Karya bersama Prof Eko)
3.
Selaksa Hikmah dari Tarokan (Karya bersama siswa-siswa)
4.
Ukir Prestasi dan Tebar Inspirasi ( Antologi Kisah Guru Lejitkan
Potensi Siswa)
5.
Cergam Panji Asmarabangun and Dewi Sekartaji
6.
Modul Pembelajaran Bahasa Inggris untuk Kelas IX.
7.
Menulis Artikel populer di majalah online
Editor Buku
1.
Kaulah Sosok Inspiratif di Hatiku ( Antologi Sosok Inspiratif)
2.
Kisah Penyemangat Kalbu (Antologi Penyuluh Agama)
Menjadi penulis buku non fiksi
telah mengantarkan untuk mengikuti ujian Sertifikat Penulis dan telah berhasil
memegang sertifikasi penulis pada tahun 2020.
Moderator memperkenalkan diri. Saya berasal dari
Sumatera Barat tepatnya di Kabupaten Pesisir Selatan. Jika bapak ibuk
berkunjung kedaerah saya, maka mata akan dimanjakan dengan panorama pantai di
sepanjang jalan. O ya bapak bu, saya
perempuan, tapi sering disangka bapak
dan mas karna nama awal saya Yandri. Saya juga sama seperti bapak ibu sebagai
peserta di KBMN gelombang 25-26 bersama kakak Purbaniasita, Koko Sim Chung Wei, dan lainnya. Sebelum
pemaparan materi dimulai, ada baiknya
kita berdo'a terlebih dahulu sesuai dengan kepercayaan masing2, agar menambah
keberkahan kegiatan malam ini.
Untuk
menghemat waktu mari kita sambut dengan meriah narasumber luar biasa yang akan
mengupas tentang Konsep Buku Nonfiksi.Kepada Ibu Musiin, M. Pd waktu dan ruang chat dipersilahkan
Bismillahirrahmanirrahim
Assalamu’alaikum Wr. Wb. Salam sehat.
Terima kasih Mbak Yandri atas kesempatan yang
diberikan kepada saya.
Wa'alaikumsalam warahmatullah wabarakatuh bu..
Selamat malam Bapak Ibu peserta KBMN PGRI yang luar
biasa. Meskipun melalui chat, atmosfer dan getaran positif dari peserta sangat
terasa.
Semoga kegiatan menulis ini menjadi berkah bagi kita
semua dan pertemuan ini menjadi penguat iman dan imun tubuh. Semoga ilmu yang
kita peroleh malam ini bermanfaat dunia akhirat.
Aamiin Allahumma aamii n
Ucapan terima kasih saya sampaikan kepada Om Jay dan
Ibu Moderator Mbak Yandri Novitasari yang telah memberi kesempatan kepada saya untuk berbagi sedikit ilmu dan
berdiskusi dengan Bapak Ibu. sebelum kita mulai belajar, silakan mengisi
polling berikut ini https://padlet.com/musiinmusin/tindak-lanjut-nuibt37ljyl29l0x
Ayuk bapak ibu yang lain, berapa menit waktu untuk mengisi polling bu?
Baik bu, hasil
sementara sudah 9 orang yang sudah berhasil menerbitkan buku nonfiksi ya bu
Bapak ibu sebagai penulis pemula, bahkan bisa
dikatakan mulai dari nol, saya telah berhasil mengalahkan tantangan.
Di awal saya ikut kelas menulis Om Jay gelombang 8,
saya belum mempunyai blog.
Di kelas ini, teman-teman sungguh luar biasa, resume
sudah disusun dengan bagus. Ini berarti tinggal selangkah lagi, PASTI akan
terbit buku nonfiksi. Ini adalah penyemangat saya di awal ikut kelas menulis. Smoga
semangat bu iin juga menular kepada kami.. Is there a book inside you?
Jawabannya adalah YES YES YES. Saya yakin Bapak Ibu
memiliki segudang pengalaman, keterampilan, pengetahuan yang hanya tersimpan
dalam diri Bapak Ibu. Sudah berapa ratus purnama tersimpan, tanpa ingin
dilahirkan. Bapak ibu yang ingin bertanya,
bisa japri langsung ke yandri ya 085363599513. Bapak ibu, kita mulai
dari pengertian tulisan nonfiksi. Tulisan ini bersifat objektif dan berbasis
data dan fakta.. Bahasa yang digunakan juga bersifat denotatif, apa adanya. Saya
kira Bapak Ibu banyak menjumpai tulisan nonfiksi dalam kehidupan sehari-hari.
Ini merupakan contoh-contoh tulisan nonfiksi. Nanti di
akhir sesi kita beri kesempatan teman-teman yang berhasil menerbitkan karya
nonfiksi, menyampaikan sekilas karyanya. Ini akan menjadi trigger teman-teman
untuk gercep menulis.
Baik buu, sepertinya banyak dikelas KBMN 28 yang sudah punya banyak karya
nonfiksi buSaya tidak pernah bermimpi untuk bisa menulis . buku, namun ternyata
kelas menulis Om Jay menjadi pembuktian bahwa TIDAK ADA YANG TIDAK MUNGKIN.
Kata Prof Rhenaldi Kasali, kalau kita berpikir secara Opportunity Based, kita
akan selalu yakin ada pintu di tengah
tembok rintangan. Seperti nasihat Om Jay
“Menulislah setiap hari, dan buktikan apa yang terjadi.”
Sebagai
alumni kelas menulis Om Jay gelombang 8, saya
juga mendapat kesempatan sekaligus tantangan menulis yang diberikan
Prof. Eko. Kami bersembilan telah berhasil menaklukakan tantangan menulis Prof
Eko dan buku kami telah berhasil dipajang di toko buku Gramedia secara online
maupun offline. Buku karya saya berjudul Literasi Digital Nusantara.
Meningkatkan Daya Saing Generasi.
Hari
ini Bapak Ibu sudah sampai di pertemuan ke-14, dan Bapak Ibu sudah menerima
materi dari para narasumber yang luar biasa yang semuanya mendorong untuk
segera melakukan aksi nyatamenghasilkan
buku. Saya telah berhasil mengalahkan ketakutan dari diri saya sendiri.
Ketakutan itu ternyata merendahkan
potensi saya untuk menulis. Saya yakin Bapak Ibu hebat yang ada di kelas ini
pasti juga mampu menjadi PEMENANG DENGAN
MENERBITKAN TIDAK HANYA 1 buku namun puluhan buku. Bapak Ibu yang luar biasa,
ketakutan yang saya rasakan ketika
menulis buku adalah sebagai berikut:
1. Takut
tidak ada yang membaca.
2. Takut
ssalah dalam menyampaikan pendapat melalui tulisan.
3. Merasa
karya orang lain lebih bagus.
Bapak
Ibu penulis hebat. Apakah Bapak Ibu mau menerima tantangan Prof Eko untuk
menulis bersama beliau dalam waktu dua minggu? Saya membaca resume Bapak Ibu,
Prof Eko memberi tantangan menulis dengan berbagai topik yang salah satunya
adalah Keterampilan Abad 21. Silakan segera dieksekusi dengan langsung menulis.
Ini merupakan contoh-contoh tulisan nonfiksi. Nanti di akhir sesi kita beri
kesempatan teman-teman yang berhasil menerbitkan karya nonfiksi, menyampaikan
sekilas karyanya. Ini akan menjadi trigger teman-teman untuk gercep menulis Baik
buu, sepertinya banyak dikelas KBMN 28 yang sudah punya banyak karya nonfiksi
bu
Saya
tidak pernah bermimpi untuk bisa menulis buku, namun ternyata kelas menulis Om
Jay menjadi pembuktian bahwa TIDAK ADA YANG TIDAK MUNGKIN. Kata Prof Rhenaldi
Kasali, kalau kita berpikir secara Opportunity Based, kita akan selalu yakin ada pintu di tengah tembok
rintangan. Seperti nasihat Om Jay
“Menulislah setiap hari, dan buktikan apa yang terjadi.”
Sebagai alumni kelas menulis Om Jay gelombang 8,
saya juga mendapat kesempatan sekaligus
tantangan menulis yang diberikan Prof. Eko. Kami bersembilan telah berhasil
menaklukakan tantangan menulis Prof Eko dan buku kami telah berhasil dipajang
di toko buku Gramedia secara online maupun offline. Buku karya saya berjudul
Literasi Digital Nusantara. Meningkatkan Daya Saing Generasi.
Hari
ini Bapak Ibu sudah sampai di pertemuan ke-14, dan Bapak Ibu sudah menerima
materi dari para narasumber yang luar biasa yang semuanya mendorong untuk
segera melakukan aksi nyatamenghasilkan
buku. Saya telah berhasil mengalahkan ketakutan dari diri saya sendiri.
Ketakutan itu ternyata merendahkan
potensi saya untuk menulis. Saya yakin Bapak Ibu hebat yang ada di kelas ini
pasti juga mampu menjadi PEMENANG DENGAN
MENERBITKAN TIDAK HANYA 1 buku namun puluhan buku. Bapak Ibu yang luar biasa,
ketakutan yang saya rasakan ketika
menulis buku adalah sebagai berikut:
1. Takut
tidak ada yang membaca.
2. Takut
ssalah dalam menyampaikan pendapat melalui tulisan.
3. Merasa
karya orang lain lebih bagus.
Bapak Ibu penulis hebat. Apakah Bapak Ibu mau menerima
tantangan Prof Eko untuk menulis bersama beliau dalam waktu dua minggu? Saya
yakin Bapak Ibu akan menjawab YES saya bersedia.
Saya membaca resume Bapak Ibu, Prof Eko memberi
tantangan menulis dengan berbagai topik yang salah satunya adalah Keterampilan
Abad 21.Silakan segera dieksekusi dengan langsung menulis.Silahkan bu. Ini
adalah pola penulisan buku nonfiksi. Dalam penulisan buku nonfiksi ada 3 pola
yakni:
1. Pola
Hierarkis (Buku disusun berdasarkan tahapan dari mudah ke sulit atau dari
sederhana ke rumit) Contoh: Buku
Pelajaran
2. Pola
Prosedural (Buku disusun berdasarkan urutan proses. Contoh: Buku Panduan
3. Pola
Klaster (Buku disusun secara poin per poin atau butir per butir. Pola ini
diterapkan pada buku-buku kumpulan
tulisan atau kumpulan bab yang dalam hal ini antarbab setara) Pola yang saya
pakai dalam menulis buku Literasi Digital Nusantara adalah pola ketiga yakni
Pola Klaster.
Proses penulisan buku nonfiksi terdiri dari 5 langkah, yakni
1. Pratulis
2. Menulis
Draf
3. Merevisi
Draf
4. Menyunting
Naskah
5. Menerbitkan
Langkah Pertama Pratulis
1. Menentukan
tema
2. Menemukan
ide
3. Merencanakan
jenis tulisan
4. Mengumpulkan
bahan tulisan
5. Bertukar
pikiran
6. Menyusun
daftar
7. Meriset
8. Membuat
Mind Mapping
9. Menyusun
kerangka
Tema bisa ditentukan satu saja dalam sebuah buku. Tema
dari buku nonfiksi adalah parenting, pendidikan, motivasi dll.
Untuk melanjutkan dari tema menjadi sebuah ide yang
menarik, penulis bisa mendapatkan dari berbagai hal, contohnya
1. Pengalaman
pribadi
2. Pengalaman
orang lain
3. Berita
di media massa
4. Status
Facebook/Twitter/Whatsapp/Instagram
5. Imajinasi
6. Mengamati
lingkungan
7. Perenungan
8. Membaca
buku
9. Survey
10. Wawancara
Artinya,
kita tidak akan bisa menulis dengan bagus, jika kita tidak pernah membaca dan
mengupdate pengetahuan kita. Saya acungi jempol, di kelas ini, semua peserta
saling mengunjungi tulisan peserta lain dengan meninggalkan komentar.Tema yang
saya angkat di buku saya adalah pendidikan. Ide berasal dari berita di media
massa, mengamati lingkungan serta
diperkuat dari materi di Prof EKOJI Channel dengan judul Digital Mindset (The
Key to Transform Your Organization) yang tayang pada tanggal 20 Maret 2020Buku
ini saya tulis di awal pandemi Covid-19.Referensi berasal dari data dan fakta
yang saya peroleh dari literasi di internet. Referensi penulisan buku bisa dari
sumber berikut ini.
1 . Pengetahuan yang diperoleh secara formal ,
nonformal , atau informal ;
2. Keterampilan yang diperoleh secara formal ,
nonformal , atau informal ;
3. Pengalaman yang diperoleh sejak balita hingga saat
ini ;
4. Penemuan yang telah didapatkan.
5. Pemikiran yang telah direnungkan
Bapak ibu yang ingin bertanya, bisa japri langsung ke yandri ya 085363599513
Format pertanyaan
Nama:
Nama sekolah/asal:
Pertanyaan:
Inilah " a book inside you".
Tahap berikutnya membuat kerangka.Kerangka ini saya
ajukan ke Prof. Eko dan disetujui untuk melanjutkan ke proses penulisan.
BAB 1 Penggunaan Internet Di Indonesia
A. Pembagian
Generasi Pengguna Internet
B. Karakteristik
Generasi Dalam Berinternet
BAB 2 Media Sosial
A. Media
Sosial
B. UU
ITE
C. Kejahatan
di Media Sosial
BAB 3 Literasi Digital
A. Pengertian
B. Elemen
C. Pengembangan
D. Kerangka
Literasi Digital
E. Level
Kompetensi Literasi Digital
F. Manfaat
G. Penerapan
Literasi Digital Pada Lintas Geerasi
H. Kewargaan
Digital
BAB 4 Ekosistem Literasi Digital Di Nusantara
A. Keluarga
B. Sekolah
C. Masyarakat
BAB 5 Literasi Digital Untuk Membangun Digital Mindset
Warganet +62
A. Perkembangan
Gerakan Literasi Digital Di Indonesia
B. Literasi
Digital Tanpa Digital Mindset Di Indonesia
C. Membangun
Digital Mindset Warganet.
Dalam menulis isi buku berdasarkan kerangka
yang dibuat, saya mengikuti nasihat Pak Yulius Roma Patandean di Channel beliau
(https://www.youtube.com/watch?v=eePQwyHAcjw&feature=youtu.be.Besok
beliau akan memberikan materi kepada Bapak Ibu.. Dengan mengikuti langkah
beliau, tulisan kita menjadi rapi dan tertata sejak awal. Daftar isi, kutipan,
indeks dan daftar pustaka tertata secara otomatis. Jangan lupa mengisi daftar
kehadiran ya bapak ibu https://forms.gle/ohJESNTapq9q7RKM6
Berikut ini adalah anatomi buku nonfiksi. Anotomi Buku
1. Halaman
Judul
2. Halaman
Persembahan (OPSIONAL)
3. Halaman
Daftar Isi
4. Halaman
Kata Pengantar (OPSIONAL, minta kepada tokoh yang berpengaruh)
5. Halaman
Prakata
6. Halaman
Ucapan Terima Kasih (OPSIONAL)
7. Bagian
/Bab
8. Halaman
Lampiran (OPSIONAL)
9. Halaman
Glosarium
10. Halaman
Daftar Pustaka
11. Halaman
Indeks
12. Halaman
Tentang Penulis
Untuk merevisi draf, Bapak Ibu kemarin telah
mendapatkan materi tentang Proofreading sebelum menerbitkan tulisan.
Ini berarti antar materi saling berkaitan. Bapak ibu
tinggal melakukan eksekusi.
Berikut ini adalah trending topik yang bisa Bapak Ibu
gunakan sebagai bahan tulisan Bapak Ibu.
Untuk mengetahu suatu topik menarik atau tidak, Bapak
Ibu bisa mengecek di Google Trends.
Ini hasil penelusuran tentang topik Kurikulum Merdeka.
Bapak Ibu bisa melihat bahwa topik tersebut masih
cukup tinggi.
Ini berarti jika kita menulis topik tersebut, akan
diminati banyak orang.
Bapak ibu juga membandingkan trend antar topik di
google trends.
Silakan menggunakan aplikasi ini sebelum menulis.
Demikian sharing pengalaman dari saya. Semoga ilmu
yang sedikit ini bisa membantu Bapak Ibu menaklukkan tantangan untuk menulis
buku nonfiksi.
Bapak Ibu sebelum sesi tanya jawab, mohon menuliskan
tindak lanjut dari pembelajaran kita malam ini. Monggo link dishare. Silahkan
di klik bapak ibuu https://padlet.com/musiinmusin/tindak-lanjut-nuibt37ljyl29l0x.
eman yang update bisa diperoleh dengan banyak membaca, melihat konten-konten
atau bisa juga dengan melakukan pengamatan. Jika kita sering melakukan ini,
maka naluri penulis akan terasah. Seorang wartawan dengan jam terbang yang
tinggi, kualitas tulisannya pasti bagus. Ingat dengan mantra Om Jay '
Menulislah setiap hari". Untuk bisa menulis setiap hari, pasti harus ada
bahan yang ditulis. Ini akan mendorong kita untuk kreatif mencari ide.
P2
saya Candra dari Jakarta
1. Di mana letak kesulitan ketika membuat buku fiksi dan Nonfiksi
2. Dalam buku non fiksi berapa idealnya kita
menyiapkan daftar Pustaka nya sebagai referensi buku kita
Jawab.
Terima kasih sahabat dari Jakarta. Tidak setiap orang
mempunyai keahlian dalam menulis fiksi dan begitu sebaliknya, tidak semua orang
bisa menulis buku nonfiksi. Bagi saya yang tidak memiliki jiwa seni, sulit
sekali menuangkan kata-kata yang indah menjadi sebuah cerpen atau novel. Saya
kira kesulitan yang dialami relatif tidak sama.
Tidak ada patokan untuk jumlah daftar pustaka untuk
sebuah buku nonfiksi, tergantung data yang kita butuhkan. Semakin lengkap data
pendukung kita dan dari sumber terpercaya, semakin bagus kualitas tulisan kita.
P3|
Nama: Elizabeth Kanserita Henny Anggorowati
Nama sekolah/asal: SDN Cengkareng Barat 05
Pertanyaan: Selamat malam Bun, pada dasarnya saya
pribadi punya segudang cerita non-fiksi, namun, saya merasa kesulitan ketika
akan memulai menuliskan kisah-kisah tersebut, seperti halnya, menuliskan judul
yang menarik, lalu mau dimulai dari mana? Itu menjadi kendala buat saya, yang
notabene baru pertama kali belajar menulis, benar' nol, tapi setiap kali hasrat
untuk menulis itu terus ada,
Jawab:
Jangan bersedih, ibu tidak sendiri mengalami hal
seperti itu.
Prof Eko pernah memberikan link materi di you tube,
kiat memilih judul yang menarik. Pokok kalau itu anti mainstream pasti menarik
untuk dilirik pembaca. Judul itu harus selalu wow dan menarik untuk dieksplore.
Mulailah dengan menulis, menulis, dan menulis. Besok dengan Pak Yulius, ibu
akan diajari cara menulis mulai dari cover sampai daftar pustaka, dan itu akan
tertata secara otomatis.Ibu tinggal menginvetaris dulu, bisa berupa mind map.
setelah itu tinggal mengembangkan. Anggap saja ibu berbicara dan diwujudkan
dalam bentuk tulisan. Mengalir saja tanpa perlu kesempurnaan.
P4|
Nama: Rosjida Ambawani
Nama sekolah/asal: MA Swasta di Ciamis
Pertanyaan:
Dalam menulis buku non fiksi, jika mengutip kutipan
dari suatu referensi, apakah ada batasan maksimal kata agar tidak dikategorikan
plagiat? Dan apa aplikasi untuk mengecek "keplagiatan" dan bgmn cara
menggunakan aplikasi tersebut
Jawab:
Aturan dalam pengutipan sangat sederhana sekali,
apabila seseorang mengutip dari suatu sumber maka sertakanlah sumber aslinya.
Kutipan langsung tidak dapat dilakukan untuk satu halaman penuh. Sebaiknya
kutipan langsung berisi beberapa paragraf saja.
Dalam mengutip selalu sertakan sumbernya. Aplikasi
untuk mengecek level plagiat banyak sekali, salah satunya plagiarisme checker.
Ibu bisa memasukkan file , dan akan muncul level plagiat.
https://www.easybib.com/grammar-and-plagiarism/plagiarism-checker/
P5
HR.Utami_UPGRIS, Mohon penjelasan: Apakah menulis buku
semi ilmiah dalam waktu singkat, tanpa didahului riset dapat dijamin
validitasnya? Saya sempat berpikir, semua pengetahuan (dari buku, media, atau pengalaman) diresume
ya, Bu. Kemudian ditulis dengan bahasa kita, begitu Ibu?
Jawab
Terima kasih Ibu Utami. Seperti yang saya sampaikan di
awal, bahwa tulisan nonfiksi adalah tulisan yang berdasrkan data dan fakta.
Dalam menggunakan sumber tulisan, kita harus teliti dan cerdas dalam menguji
validitasnya. Kita bisa membandingkan berbagai sumber dan menentukan yang
terbaik. Tulisan kita adalah tanggung jawab kita.
P6
Saya Sri Mulyati dr Cirebon.
Jawab
Skripsi atau tesis adalah karya kita yang sesuai
realita di lapangan, Apakah skripsi atau tesis kita bisa d jadikan buku
non-fiksi? bagaimana caranya?
Waalaikum salam, Ibu Sri dari Cirebon. Untuk penulisan
buku dari karya ilmiah, bisa dilihat kembali di pertemuan ke-4 dengan tema Menulis Buku dari karya Ilmiah.
Jumlah referensi yang harus kita baca tergantung
kebutuhan. Semakin banyak semakin baik, karena tulisan kita semakin berkualitas
Bagaimana cara mengatasi writer's block? Jawabannya kembali ke diri kita sesuai
karakteristik kita. Ibu bisa jalan-jalan, membaca, atau browsing media sosial.
Hal-hal seperti itu akan menstimulus ide kita. Dengan belanja bahan, kita akan
mampu menulis.
P8
Samsinar Sambo_SMKN 31 Jakarta. Sebelum membuat
tulisan kita membuat draft terlebih dahulu. Mohon tips membuat draft yang baik.
Jawab
Sebelum membuat draft, baha-bahan yang dibutuhkan kita
kumpulkan terlebih dahulu. Bahan-bahan itu bisa berupa tulisan, dan hasil
diskusi. Setelah itu baru membuat draft. Draft bisa dalam bentuk mind map atau
berupa diagram. Semakin rinci draft kita, semakin mudh kita menulis. Draft
diibaratkan sebagai kompas yang akan menuntun penulis.
Terima kasih kebersamaan yang luar
biasa. Ada yang tertunda, testimoni teman-teman yang sukses menuliskan buku
nonfiksi. Ini harus ada ruang agar peserta lain termotivasi.
Tiap kesempatan yang diambil adalah sebuah kesempatan
untuk menang. Kesempatan yang kecil seringkali merupakan permulaan kepada usaha
yang besar Mari kita mulai menulis dan jangan pulang sebelum menang. Bapak ibu
sudah di tengah jalan, segera ambil piala kemenangan Bapak Ibu. Terima kasih,
mohon maaf jika ada yang kurang berkenan.
Wassalamu alaikum Wr. Wb.
Terimakasih tuk ilmunya malam ini Bu Iin Semoga ilmu yang Bu Iin berikan menjadi
ladang amal jariyah yang selalu mengalir untuk ibu Baiklah bapak ibu hebat.
Demikianlah materi kita di malam ke-14 ini. Tetap semangat dan smoga bapak ibuk
selalu dalam keadaan sehat. Dan jangan lupa selalu Bahagia.
"Orang
boleh pandai setinggi langit, tapi selama ia tidak menulis, ia akan hilang di
dari masyarakat dan dari sejarah. Menulis adalah bekerja untuk keabadian"
Pramoedya
Ananta Toer.
"Jika
kau bukan anak raja, juga bukan ulama' besar, maka menulislah"
Imam Ghazali
Mantap Bu Linda resumenya
BalasHapus