Usaha Penerbitan Buku
Pertemuan
Ke: 30
Materi:
Usaha Penerbitan Buku
Narasumber:
Mukminin, M.Pd
Moderator:
Muliadi, M.Pd
Hari/Tanggal:
Jum’at/ 17 Maret 2023
Untuk menerbitkan sebuah buku, dan berangkat dari kilometer
nol sampai menuju kilometer 30, adalah suatu yang wowww dan dahsyat. Semoga
kebiasaan baik ini menjadi kebutuhan dan kebiasaan. Selamat kepada kawan-kawan
yang sudah mampu mengalahkan dirinya sendiri dan mengelola waktu dengan baik.
Sebuah quote dari mujahid mesir, Sayyid
Qutb rasanya patut menjadi renungan dan menjadi motivasi buat kita "Satu
peluru hanya mampu menembus satu kepala, tetapi satu tulisan bisa menembus
ribuan dan bahkan jutaan kepala" Tentulah yang dimaksud Sayyid Quth
tersebut adalah bahwa pengaruh tulisan itu luar biasa besar dan luas. Lihat
saja buku Ihya Ulumiddin karya Imam Alghazali, buku yang terbit lebih seribu
tahun yang lalu itu hingga kini terus dibaca dan mempengaruhi orang.
Malam ini adalah pertemuan ke-30,
merupakan pertemuan yang terakhir di Kelas Belajar Menulis Nusantara (KBMN),
kali ini membahas tentang "Usaha Penerbitan Buku" Narasumber malam
ini adalah seorang Bapak Mukminin, S.Pd., M.Pd. yang Lahir di Jombang, 6
Juli 1965. Beliau merupakan seorang guru yang belajar menulis dari nol
pada saat usia beliau sudah masuk kepala lima. Setelah mengikuti 30 kali
pertemuan dalam pelatihan beliau berhasil menerbitkan buku yang berjudul "Jurus
Jitu Menjadi Penulis Handal Bersama Pakar" yang bisa menjadi best
seller. Mengenai pekerjaan, pengalaman, penghargaan, dan hasil karya beliau
secara lebih detail bisa dilihat pada dua link berikut ini.
https://cakinin.blogspot.com/2020/10/curiculum-vitae.html
https://cakinin.blogspot.com/2022/02/usia-56-tahun-aku-berkarya-dan.html
Moderator malam ini adalah bapak Muliadi, M.Pd. Moderator membuka pertemuan dengan menyampaikan sebuah quote dari mujahid mesir, Sayyid Quth yang patut direnungkan dan menjadi motivasi buat kita "Satu peluru hanya mampu menembus satu kepala, tetapi satu tulisan bisa menembus ribuan dan bahkan jutaan kepala" Selanjutnya narasumber menyampaikan hal-hal yang berkaitan dengan Usaha Penerbitan Buku.
Penerbitan buku telah menjadi industri yang berkembang pesat sejak penemuan mesin cetak modern pada abad ke-15 oleh Johannes Gutenberg. Namun, dengan kemajuan teknologi dan perubahan perilaku konsumen, inovasi dalam penerbitan buku menjadi semakin penting untuk mempertahankan daya saing dan memenuhi kebutuhan pasar yang berubah. Narasumber malam ini membahas tentang inovasi dalam penerbitan buku dan bagaimana inovasi tersebut mempengaruhi industri penerbitan buku.
Inovasi dalam penerbitan buku dapat meliputi berbagai aspek, mulai dari cara buku diproduksi, didistribusikan, hingga cara buku dijual dan dikonsumsi. Salah satu inovasi utama dalam produksi buku adalah teknologi pencetakan digital. Dengan teknologi ini, buku dapat dicetak secara on-demand, sehingga jumlah cetakan dapat disesuaikan dengan permintaan pasar. Ini memungkinkan penerbit untuk mengurangi biaya produksi dan meminimalkan risiko persediaan yang tidak terjual.
Selain itu, inovasi dalam desain dan tata letak buku juga semakin penting. Buku yang menarik dan terlihat indah dapat meningkatkan minat pembaca untuk membeli buku tersebut. Desain juga dapat membantu membuat buku lebih mudah untuk dibaca dan dimengerti oleh pembaca.
Penerbitan buku di era digital saat ini, terus berkembang dengan cepat. Beberapa inovasi penerbitan buku yang telah muncul dalam beberapa tahun terakhir dan bagaimana inovasi ini mempengaruhi cara kita membaca, menulis, dan mengonsumsi buku.
1. E-book
E-book atau buku elektronik adalah inovasi
paling terkenal dalam penerbitan buku. E-book memberikan pengalaman membaca
yang mudah, cepat, dan murah, serta tidak membutuhkan tempat penyimpanan yang
besar seperti buku fisik. Banyak penerbit dan penulis telah beralih ke
penerbitan e-book sebagai alternatif atau tambahan dari penerbitan buku fisik
tradisional.
E-book memungkinkan pembaca untuk membaca buku di perangkat elektronik seperti tablet, smartphone, atau e-reader. Ini memberikan kemudahan dan kenyamanan dalam membaca buku, karena pembaca dapat membawa banyak buku dalam satu perangkat, serta dapat memperbesar atau memperkecil ukuran huruf sesuai dengan preferensi mereka
2. Self-Publishing
Self-publishing atau penerbitan
mandiri semakin populer sebagai inovasi dalam penerbitan buku. Dengan
self-publishing, penulis dapat menerbitkan buku mereka tanpa perlu melewati
penerbit tradisional. Hal ini memungkinkan penulis untuk mempertahankan kontrol
penuh atas karya mereka dan mengambil sebagian besar keuntungan dari penjualan
buku mereka.
Self-publishing memungkinkan penulis untuk menerbitkan buku mereka sendiri tanpa melalui penerbit tradisional. Ini memberikan kendali penuh bagi penulis dalam mengatur isi, desain, dan pemasaran buku mereka. Dengan adanya platform self-publishing seperti Amazon KDP atau Smashwords, penulis dapat mengunggah buku mereka secara online dan mendapatkan pembaca secara global.
3. Print on Demand
Print on demand (POD) adalah
teknologi yang memungkinkan cetak buku secara cepat dan efisien sesuai
permintaan, sehingga mengurangi biaya produksi dan stok yang tidak terjual.
Dengan POD, penerbit dan penulis dapat mencetak dan mengirimkan buku ke
konsumen tanpa perlu mencetak sejumlah besar buku sebelumnya.
Print on Demand (POD) merupakan metode pencetakan buku yang memungkinkan buku dicetak hanya ketika diperlukan, tanpa harus dicetak dalam jumlah besar sebelumnya. Ini mengurangi risiko penerbit dalam memproduksi buku yang mungkin tidak laku di pasaran dan memberikan fleksibilitas bagi penulis dan penerbit dalam memperbarui dan memperbaiki isi buku.
4. Augmented Reality
Augmented reality (AR) adalah teknologi yang memungkinkan pengguna untuk melihat dunia fisik mereka di layar komputer atau perangkat seluler, sambil menambahkan elemen digital ke dalam pengalaman mereka. Dalam konteks penerbitan buku, AR dapat digunakan untuk membuat buku yang lebih interaktif dan menarik, misalnya dengan menambahkan video atau animasi ke dalam halaman buku.
5. Audio book
Audio book atau buku audio adalah
inovasi penerbitan buku yang memungkinkan pengguna untuk mendengarkan buku
daripada membacanya. Audio book semakin populer di kalangan orang-orang yang
tidak memiliki waktu untuk membaca buku secara tradisional, seperti saat
berkendara atau berolahraga.
Audiobook merupakan versi buku yang dibacakan dan direkam dalam bentuk suara. Ini memberikan pengalaman mendengarkan yang unik bagi pembaca dan dapat menjadi alternatif bagi mereka yang kesulitan membaca atau tidak memiliki waktu luang yang cukup. Audiobook juga memungkinkan pembaca untuk membaca sambil melakukan kegiatan lain seperti berkendara, memasak, atau berolahraga.
Inovasi dalam penerbitan buku terus berkembang dengan cepat, memungkinkan penerbit dan penulis untuk mencapai lebih banyak pembaca, menghemat biaya produksi, dan menciptakan buku yang lebih interaktif dan menarik. E-book, self-publishing, print on demand, augmented reality, dan audio book adalah beberapa inovasi yang telah mempercepat evolusi penerbitan buku dalam beberapa tahun terakhir. Dengan adanya inovasi ini, pembaca sekarang memiliki lebih banyak pilihan dalam cara mereka membaca, menulis, dan mengonsumsi buku.
Syarat Pengajuan Buku Ber-ISBN
Berikut ini syarat-syarat mengajukan
Buku Ber-ISBN
1. Penerbit harus mempunyai Link
berbayar
2. Buku yang.diajukan ISBN harus
dikirim lengkap ke Web Perpusnas:
·
Cover
buku
- Permohonan ISBN Buku ke
Perpusnas Nasional oleh penanggung jawab penerbit (Direkturnya)
- Surat Pernyataan Keaslian Karya
bermaterei 10.000 dan ditandatangani penulis mengetahui penanggung jawab
penerbit dengan stempel penerbit.
- Naskah buku yg sudah dilayout
bentuk PDF lengkap atau utuh satu buku harus diberi WATERMAK, nama, judul
buku, dan peberbit.
Tahapan Penerbitan Buku
Berikut ini adalah tahapan cara
menulis dan menerbitkan buku yang tepat.
1. Prawriting
- Tahap
awal penulis mencari ide dengan peka terhadap sekitar (Pay attention)
- Penulis
hrs kreatif menangkap fenomena yang terjadi di sekitar untuk menjadi
tulisan.
- Penulis
banyak membaca buku
2. Drafting
- Penulis
mulai membuat Draf
- (outline
buku/ daftar isi buku) sesuai dengan apa yang disukai
- (pasion):
artikel, cerpen, puisi, novel dll.
3. Revisi
- Setelah naskah kita lakukan revisi naskah (tulisan mana
yang baik dicantumkan, naskah mana yang perlu dibuang, naskah mana yg
perlu ditambahkan)
4. Editting/ Swasunting
- Penulis
melakukan pengeditan. Hanya memperbaiki berbagai kesalahan tanda baca,
kesalahan pada kalimat sebelum masuk penerbit (PUEBBI).
5. Publikasi
- Jika tulisan Anda yg berupa naskah buku sudah yakin
maka Anda memasuki tahap Publikasi atau penerbitan buku.
Semoga resume ini dapat memotivasi penulis khususnya untuk bisa mengetahui tentang inovasi penerbitan buku. Terima kasih kepada Bapak Mukminin, S.Pd., M.Pd. yang telah membagikan ilmunya dan Bapak Muliadi, M.Pd. yang menjadi moderator malam ini.
SALAM
LITERASI
Semangat menulis buun, bungkus jadi buku solo!
BalasHapus